Friday, November 25, 2016

Perintah Mencukur rambut kemaluan (istihdad)

Cukurlah rambut kemaluan secara rutin dan berkala. Rambut kemaluan yang panjang menyebabkan gatal-gatal, mengurangi kenikmatan berhubungan intim. Bila rambutnya panjang, tingkat kelembapannya tinggi, ini membuat kuman dan bakteri bersarang.

Dari Abu Hurairah r.a.  berkata, bahwa Rasulullah saw.pernah  bersabda, “Fitrah (kesucian)  itu ada lima macam, yaitu: khitan, istihdad (mencukur bulu kemaluan), memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak. “(HR   Bukhari)

Jabir bin Abdullah berkata, “Kami pulang bersama Nabi saw. dari suatu peperangan.  Maka ketika kami hendak masuk rumah, beliau berkata, “Tunggulah, hingga kamu masuk pada malam hari, supaya istri yang kusut  menyisir rarnbutnya, dan istri yang ditinggal pergi  mencukur   bulu  kemaluannya.  ‘” (HR  Bukhari  dan  Muslim)

Berikut beberapa manfaat mencukur rambut kemaluan dengan benar:

  • Bisa memberikan rasa lebih sensitif saat sentuhan.
  • Mencegah timbulnya bau tidak sedap karena partikel kotoran dan sel-sel kulit mati mudah dibersihkan.
  • Memberikan kenyamanan, terutama saat menstruasi. Daerah miss V akan lebih higienis.
  • Mengatasi potensi terkena jamur. Sebab, organ intim yang berambut lebat itu lembab. kulit yang lembab disukai oleh jamur.
  • Lebih leluasa saat melakukan foreply (muda’abah), semisal oral seks yang diperbolehkan.
  • Istri bisa lebih percaya diri saat memberi kejutan pada suami berupa lingerie atau pakaian dalam yang seksi. Sebab, rambut kemaluan yang terlalu lebat bisa mencuat keluar dari garis pakaian dalam dan bagi beberapa suami, hal itu bikin tidak nyaman.
  • Mencegah bersarangnya kutu kelamin/tungau kutu kelamin (jenis Phthirus pubis).


(Sumber: Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Penulis Buku "Harmonis di dunia, bersama di surga")

0 komentar:

Post a Comment