Saturday, November 26, 2016

Menolak Perselingkuhan dan Perceraian dengan Menulis Buku

Saat umurku 1 tahun, ayah dan ibu pisah. Bukan atas keinginan mereka, tapi keinginan orang ketiga di lingkaran kerabat kami sendiri.

Di usia 1 tahun itu, saya dipaksa kehilangan kasih sayang, yang notabene merupakan kebutuhan utama seorang anak. Hari-hari pun berlalu tanpa kehangatan cinta. Justru yang ada adalah isak tangis, derai air mata, dan derita hidup.

Sanggupkah anda membayangkannya? Pilu sekali.

Orang tua berpisah, anaknya jadi susah.
Orang tua bersengketa, anak anaknya menderita.

HAL INILAH salah satu motivasi saya menulis tetralogi keluarga harmonis. Buku pertama berjudul "harmonis di dunia, bersama di surga" terbitan gramedia grup, maret 2016.

Dari buku HDBS ini beserta pelatihannya, saya berharap perceraian bisa diminimalisir. Perselingkuhan bisa teratasi. Keharmonisan suami istri terjaga sampai mati.


Baca Juga: "Buku Anti Selingkuh dan Cerai"

Harmonis jangan hanya di tahun tahun awal pernikahan. Harmonis jangan hanya saat istri masih cantik dan suami masih gagah. Harmonis jangan hanya saat ekonomi bagus. Harmonis jangan hanya saat semuanya baik baik saja, tanpa masalah yang berarti.

Tetapi, harmonis itu sampai kapanpun, dalam keadaan bagaimanapun. Harmonis itu terhenti untuk sementara waktu saat ajal memisahkan salah satu diantara kalian berdua. Setelah itu, bersatu kembali di akhirat.

Mari dengan kompak, kita wujudkan keluarga harmonis dan bahagia.

Jangan lupa, keluarga adalah pondasi sebuah negara. Negara yang kuat terwujud bilamana keluarga keluarganya kuat, dan seterusnya.

Jangan dulu bermimpi tentang sebuah negara adidaya, sebelum mempersiapkan amunisi keluarga berdaya.

Wallahu 'alam

( Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Penulis buku "harmonis di dunia, bersama di surga)

0 komentar:

Post a Comment