Selamat malam, Pak Ali. Semoga Bapak senantiasa dalam keadaan sehat dan keberlimpahan rezeki. Aamiin. Mohon kesediaan Bapak untuk menjawab kegelisahan hati saya ini. Dalam pekan ini, saya dilanda kebingungan. Ortu saya menjodohkan saya dengan seorang gadis desa yang polos, dan lumayan cantik. Namun, saya juga tertarik sama janda beranak satu. Dia begitu menarik di mata saya.
Mohon pencerahannya Pak Ali, mana yang harus saya pilih. Sebab, kedua-duanya punya nilai tambah di mata saya. Terimakasih banyak!
Jawab:
Dalam islam, disunnahkan memilih yang masih gadis. Walaupun demikian, memilih janda juga diperbolehkan. Tidak berdosa, hanya saja tidak dapat pahala keutamaannya. Silahkan istikharah dulu, atau ikuti nasehat saya yang di bawah ini:
Menikahi seorang gadis lebih utama dalam pandangan Islam. Sebab, menikahi seorang perempuan yang masih perawan bisa menguatkan tali cinta dan kasih sayang. Keinginan untuk mencumbuhinya lebih tinggi, teman bermain yang mengasyikkan, lebih terjaga kesetiaannya, lebih bersikap jujur, dan lebih wangi mulutnya.
Itulah sebabnya, kenapa Rasulullah saw menganjurkan para sahabat untuk lebih mengutamakan gadis dalam memilih pendamping hidup.
Saat Jabir Bin Abdullah menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya, “Kenapa engkau tidak menikah dengan seorang gadis, sehingga kalian bisa saling bercanda ria?”
Dalam riwayat serupa, dikatakan, “...yang dapat saling menggigit bibir denganmu.” (HR Bukhari-Muslim)
Bermain bibir yang dimaksud adalah mengulum bibir pasangan, dan kemudian menggigitnya dengan kelembutan. Dengan seorang gadis, aktivitas ini berjalan sangat menyenangkan. Bibir-bibir seksi menghadirkan nuansa kecupan cinta, gigitan manja, dan transfer sinyal kebahagiaan. Aktivitas muda’abah (pemanasan) yang satu ini sangat nikmat, dan menarik untuk dipertahankan oleh para pasutri. Permainan ini juga dimaksudkan sebagai pembangun gairah pasutri sebelum melangkah ke penetrasi (intercouse).
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah saw melarang menyetubuhi seorang istri tanpa melakukan pemanasan (foreply) terlebih dulu.
(Dipandu oleh Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Penulis buku "Harmonis di dunia, bersama di surga")
0 komentar:
Post a Comment