Saturday, November 26, 2016

Tatkala Istri Tidak Bisa Masak

Tidak seorangpun istri yang tidak bahagia, tatkala suami dan anak-anaknya makan dengan lahapnya. Seakan lelahnya seharian mengurus rumah, anak, cucian, masak panas-panas, jadi hilang seketika, berganti kebahagiaan. Setidaknya itulah yang aku lihat dari istriku di rumah.

Sebagai suami, akupun tak pernah cuek dengan hal ini. Sebagai wujud syukur, aku terbiasa mengatakan, "Terimakasih sayang...", atau, "Masakanmu enak banget hari ini." (Walaupun terkadang rasanya seperti permen nano-nano, keasinan, hambar, hehe)

Mendengar pujian yang tulus dari suaminya, senyumpun merekah dari wajahnya. Bertambahlah cantiknya.

Aku lahir di Minangkabau, walau tak pernah kursus memasak atau diajari memasak oleh ibu, Tuhan mengkaruniai kemampuan memasak yang bagus pada diri ini. Sementara istriku kelahiran kudus. Kemampuan memasaknya 'perlu ugrading'.

Saat senggang, atau week-end, saya sering memasak. Istri saya 'manjakan'. Biarlah ia menikmati harinya tanpa aroma cabe dan bawang.

Seringkali, kami masak bersama. Anak-anak titipin ke tetangga (tetangga yang sangat baik, lagi berikhtiar punya keturunan). Saat-saat seperti ini, saya gunakan untuk melatih istri memasak. Terutama instingnya dalam meracik bumbu-bumbu. Walaupun terkadang, kami sama-sama merasa pintar. Hehe!

Saya tak pernah menyuruh istri masak yang enak, karena pasti hasilnya tidak karuan. Grogi duluan, sebelum masakannya jadi. Saya tidak menuntut masakan ini dan itu. Saya hanya meminta, ia mau masak, memuji masakannya walaupun terkadang berbohong dengan sanjungan, dan mengarahkannya banyak baca buku.

Alhasil, ia pun rajin tanya-tanya ke mbah google, beli buku dan dipelajarinya. Rajin trial and error. Proses belajar yang terus menerus, kini membuahkan hasil yang makin mencengangkan.

Jadi, jangan khawatir kalau istrimu belum bisa masak. Selamat mencoba!

(Ditulis oleh Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Pengasuh Samara Center)



0 komentar:

Post a Comment