Saturday, April 29, 2017

Mari kampanyekan Keluarga Bahagia

Dalam kitab ihya' ulumuddin, karya Imam al Ghazali dikatakan bahwa kekayaan sejati adalah kebahagiaan hidup.

Menurut hemat saya, Itulah sebabnya kenapa Allah ajarkan hambaNya do'a "Rabbana aatina fid dunya haasanah waa fil aakhirah haasanah, waaqina 'azaabannaar."

Allah tidak ajarkan kita do'a meraih kekuasaan, harta berlimpah, dan ketenaran, sebab itu semua tidak mampu membawa ketenangan hidup, kedamaian, dan keselamatan bagi manusia itu sendiri.

Di samping itu, harta tahta dan ketenaran sudah menjadi ketetapanNya. IA akan memberikan semua itu kepada orang orang yang dikehendakiNya sebagai ujian.

Ujian yang akan memilah antara hambaNya yang terbaik dengan hambaNya yang kufur kepadaNya.

Dia Maha Tahu yang terbaik bagi hambaNya, sehingga ia ajarkan do'a terbaik pula, yakni do'a memohon kebahagiaan. Atau kita mengenalnya dengan do'a sapu jagad.

Dalam hal ini, keluarga menjadi taman bertumbuhnya kebahagiaan itu dalam ketaatan kepadaNya.

Selanjutnya, kesuksesan adalah sebesar-besarnya kemanfaatan yang diberikan kepada alam semesta, dengan itu menjadi asbab Allah ridha pada kita dan melayakkan kita sebagai penghuni surgaNya.

Rasulullah Saw bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi yang lain." (HR. Muslim)

Senada dengan ini, Imam Syafi'i berkata, "Kesuksesan itu adalah tatkala kakimu telah menginjak tanah surga."

Dalam hal ini, keluarga menjadi sebaik baiknya wadah distribusi kebaikan itu sendiri.

Sahabat, mari bangun keluarga bahagia yang berpondasikan ketundukan padaNya. Harmonis di dunia, bersama di surga.

Wallahu alam bisshowab!

(Ditulis oleh Ustd Baba Ali M.ChN, Pakar Ketahanan Keluarga, dan Pengasuh Samara Center)

0 komentar:

Post a Comment