Saturday, November 26, 2016

Buku "Harmonis di Dunia, Bersama di Surga"

Ada yang mengomentari, buku saya ini terlalu berani. Ada pula yang mengatakan ekstrem kanan. Dan, tak sedikit pula langsung kabur setelah bolak-balik covernya. Katanya nggak kuat baca, tabu dibaca dan dibicarakan.

Padahal, buku saya ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kitab Fathul Baarinya Syekh Ibnu Hajar Al asqalani yang mengupas tentang suami istri. Juga tidak sepanas bahasan  pasutri  dalam kitab Ihya ulumuddin karya Syekh Imam Al Ghazali.

Dua kitab tersebut adalah rujukan utama saya menulis. Dipadukan dengan hasil riset informal saya selama 15 tahun terhadap seribuan pasangan yang bubar, dan dengan melibatkan istri saya melahirkan metode INSYAGIA TEKHNIK. Insyagia itu akronim dari Insyaallah bahagia.

Dari itu semua, alhamdulillah, muncul buku ke satu dari tetralogi buku ketahanan keluarga baba ali. Buku pertama berjudul, "Harmonis di dunia, bersama di surga", ditulis lebih dan kurang selama 7 hari, terbitan elexmedia gramedia grup, maret 2016. InsyaAllah buku kedua hingga yang terakhir, tampil dengan sudut pandang yang berbeda.

Tidak sampai disitu kawan, ditangan editor 3 bab pun, sekitar 40 halaman 'disingkirkan'.

Saya jadi bertanya, kok bisa sebegitu kurangnya perhatian orang pada kebenaran yang satu ini? Bukankah adanya syariat pernikahan disebabkan adanya karunia Allah yang bernama seksualitas? Terus, kenapa harus malu-malu kucing untuk mempelajarinya? Kenapa sok suci dengan bahasan yang suci ini? Ini pernah menggelayuti pikiran saya beberapa waktu yang lalu, yang akhirnya saya lupakan saja.

Biarlah banyak yang merasa suci, merasa itu bahasan tabu, merasa tidak penting, tidak mau tahu, itu bukan perhatian utama saya. Namun, saat ada keluhan, banyak masalah yang timbul, keluarga berantakan, saya senantiasa membuka diri.

Perlu kita ketahui bersama, faktor utama seorang suami memilih selingkuh atau memutuskan bercerai adalah bermasalahnya sigma kepuasan (ranjang, dan pelayanan). Sementara, sigma kepuasan seorang istri adalah uang dan perhatian.

Permasalahan-permasalahan dewasa ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Suami saya diam-diam selingkuh, saya harus bagaimana.
2. Ustadz, istri saya sering memuji-muji suami tetangga. Terus, saya bagaimana.
3. Semenjak mulai menopause, Istri tidak lagi mau melayani saya. ia selalu menolak. Apa solusinya.
4. Pak, suami saya kalau di rumah marah-marah terus. Apa solusinya.
5.  Ustadz mohon solusi, suami mau NIKAH LAGI, sementara saya TIDAK SIAP.
6. Dan seterusnya, setumpuk.

Solusi semua permasalahan di atas adalah Insyagia Teknik. Saya membahasnya secara tuntas pada momentum training khusus pasutri. Tidak akan dibahas pada talkshow, kajian biasa, dan seminar. Begitupula saat konsultasi samara, saya tidak mengupas insyagia teknik.

Semoga sumbangsih ini bermanfaat bagi ketahanan keluarga indonesia. Keluarga selamat dari perselingkuhan, dan perceraian. Aamiin.

Wallahu 'alam bishowab!

(Ditulis oleh Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Pengasuh Samara Center)

0 komentar:

Post a Comment