Dengan keimanan dan kesungguhan, bulan ramadhan adalah bulan terbaik penempaan diri. Menempa diri menjadi pribadi yang shalih, sosok suami yang penuh kasih sayang, dan ayah yang ideal. Sementara syawal merupakan bulan yang lebih disukai oleh Nabi SAW, dan para sahabat untuk melangsungkan pernikahan. Ini sunnah yang utama.
Jika ingin melaksanakan sunnah ini, ada baiknya persiapannya ketika Ramadhan penuh berkah mulai melamar, segera mencari jodoh, dan semoga dimudahkan jodohnya.
Ummul Mukminin Siti Aisyah menceritakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).
Sebab Nabi Shalallahu ‘alaihi Wassalam menikahi ‘Aisyah di bulan Syawwal adalah untuk MENEPIS ANGGAPAN bahwa menikah di bulan Syawwal adalah KESIALAN dan tidak membawa berkah. Ini adalah keyakinan dan aqidah Arab Jahiliyah.
Bulan Syawwal dianggap bulan sial menikah karena nggapan di bulan Syawwal unta betina yang mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha). Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah
Ibnu Katsir menjelaskan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammenikahi ‘Aisyah untuk MEMBANTAH KEYAKINAN yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua ‘ied (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).
Imam An-Nawawi juga menjelaskan,
“Di dalam hadits ini terdapat ANJURAN untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal. (Syarh Shahih Muslim9/209).
Wahai saudaraku yang masih melajang, rapatkan barisan, kuatkan keyakinan, lambungkan harapan, optimalkan ramadhan ini, semoga meraih kemudahan untuk melaku ke pelaminan di bulan syawal. Aamiin
(Ditulis oleh: Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Penulis buku "Harmonis di dunia, bersama di surga" )
0 komentar:
Post a Comment