Friday, December 16, 2016

Aleppo Adalah Kita

Nampaknya kezaliman yang ditumpahkan atas umat ini seakan tak kunjung berkesudahan. Fitnah dan kebencian atas agama ini seakan tidak ada selesainya. 

Di dalam negeri kita sendiri, belum terobati perihnya nurani umat atas penistaan Al Qur’an oleh musuh-musuh Allah. 

Di dalam negeri kita sendiri, muru’ah ulama dikoyak-koyak, kemudian dibenturkan satu sama lain.

Di dalam negeri kita sendiri, rakyat miskin tergusur, masa depan bangsa semakin absurd, maling negara dibiarkan kabur, tetapi maling ubi malah digempur, keadilan babak belur, hak berbicara mulai terkubur, mereka merebut kekuasaan dengan melacur, serakah seakan tak kenal kubur, martabat bangsa tergadaikan hanya dengan semangkok bubur,  inilah realita sesungguhnya duhai para sedulur.

Di dalam negeri kita sendiri, berita-berita diplintir, tontonan-tontonan sampah di masifkan, mindset materialistik diagung-agungkan, akibatnya umat kian menjauh dari agama dan munculnya para pemimpin jahil dengan kerakusannya yang tak terbendung lagi.

Saudaraku, rupanya air mata kepiluan ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan saudara-saudara kita hari ini di Aleppo. Rumah-rumah mereka dibom oleh musuh-musuh Allah (Diktator Assad, Rusia, AS, Syiah Iran, Daesh/ISIS). Orang-orang tua mati terbunuh, para suami tidak lagi mampu mendekap anak-anaknya, melindungi istrinya, sebab mereka diburuh—dibunuh tanpa ada rasa iba. Para istri tak lagi mampu memasak untuk anak-anaknya sebab tidak ada makanan bahkan tetesan air pun jadi pemandangan yang sulit. Dedaunan dan rerumputan sebagai pengganjal perut-perut suci mereka. Anak-anak gadis ditangkapi, kemudian dirampas kesuciaannya, dipergilir untuk memuaskan syahwat setaniyah mereka.

Kini, isak dan tangis serta ratapan anak-anak menghiasi bumi Aleppo bersamaan dengan ledakan bom yang meluluhlantakkan. Di bawah sisa-sisa reruntuhan rumah, mereka mengais secuil harapan yang kini telah lenyap bersama hitamnya kepulan asap ledakkan bom.

Saudaraku, mari kita bantu mereka. Mereka adalah saudara kita, sebagaimana Allah SWT berfirman,”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS. 49:10). Disamping itu Syiriah (Suriah) adalah tanah para Nabi, dan di sana pulalah kelak Dajjal laknatullah terbunuh, dan kejayaan islam kembali bangkit (Insyaallah). 

Tidak ada alasan bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah SWT tidak melindungi saudaranya sendiri dari kezhaliman dan kebiadaban orang-orang kafir. Kelak dihadapan Allah, apakah yang hendak kita katakan tentang kepeduliaan kita atas penderitaan saudara-saudara kita di Aleppo? Apakah yang hendak kita katakan tentang makna UKHUWAH, tentang makna Al Wala’ Wal bara’?

Saudaraku, lakukanlah apa yang bisa kita lakukan untuk saudara-saudara kita di Aleppo. Lakukanlah atas dasar kecintaan karena Allah Ta’ala. 

Perintahkanlah harta-hartamu untuk membantu mereka, agar kelak engkau punya jawaban di hadapan Allah SWT.

Perintahkanlah hatimu, lisanmu dan jiwamu untuk berdo’a dengan khusyuk di setiap shalatmu, berdo’a untuk saudara-saudara kita di Aleppo, agar kelak engkau punya jawaban di hadapan Allah SWT.

Perintahkanlah jiwa dan ragamu untuk berdo’a dengan khusyuk, berdo’a untuk saudara-saudara kita di Aleppo, Gaza, Rohingya, Uighur  di china, Muslim Afrika Tengah, agar kelak engkau punya jawaban di hadapan Allah SWT.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa ketidakpedulian kita selama ini. Semoga Allah memberi kita kemampuan untuk membela agama ini sampai akhir hayat. Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin.
Wallahu alam bisshowab! 

(Ditulis oleh Baba Ali, Penulis buku "harmonis di dunia bersama di surga")

0 komentar:

Post a Comment