Sunday, November 27, 2016

Ketika Suami Memuji Wanita Lain

Ustadz, mau tanya. Suami saya seringkali memuji-muji wanita lain dihadapan saya. Bahkan, ia tidak pernah merasa bersalah sedikitpun dengan ulahnya yang membanding-bandingkan saya dengan beberapa wanita seperti teman kantornya, teman sekolahnya dulu waktu SMA. Sejujurnya saya sudah pernah bilang nggak suka dengan caranya yang seperti itu. Tapi, ia tetap seperti itu, seakan tidak mengerti perasaan istrinya ini.

Terus, saya harus bagaimana? Mohon bimbingannya ustadz. (Ibu M, Rembang)

JAWAB:

Ibu yang baik, ada banyak motivasi seseorang dalam berbuat sesuatu. Bisa baik juga bisa buruk. Sebagai seorang istri, mari mengedepankan husnudzhon (berprasangka baik) kepada suami. Jangan lupa, bahwa suami adalah lelaki yang sudah mengambil sumpah setia (mitsaqan ghalitsho) bertanggung jawab atas istri dan anak-anaknya dunia akhirat. Suami adalah lelaki pemberani, bertindak secara syar’i dalam hubungan antar laki perempuan. Berpikir positiflah pada suami. Mungkin ia ingin anda bisa mengevaluasi diri sehingga bisa seperti perempuan yang ia ceritakan itu. Misal, dari penampilan, pelayanan, pengendalian emosi, wawasan, kedewasaan, dan lain sebagianya.

Cukuplah cara suami yang kurang bijak tersebut membuat anda mengambil tindakan yang sangat bijak, sehingga suami tenang atas unek-uneknya itu. Teruslah belajar memperbaiki diri, berupaya lebih baik. Niatkan semua itu dalam rangka mendapatkan ridha Allah. RidhaNya ada pada ridha lelaki seranjang denganmu itu.

Baca Juga: "Ketika Suami Kurang Perhatian" 

Untuk para suami, janganlah pernah membanding-bandingkan istrimu dengan wanita lain. Sebab ini perbuatan yang tidak bijak sama sekali. Di samping menyakitkan hatinya karena merasa direndahkan, memunculkan prasangka buruk dirinya atas dirimu semisal dugaan selingkuh, menggelisahkan bathinnya, juga membuka peluang dirimu untuk mengawali perselingkuhan. Ketahuilah olehmu, ketidakharmonisan itu berawal dari pikiran. Perselingkuhan itu berawal dari pikiran. Kembalilah merehabilitasi pikiranmu, tatalah ia kembali demi keutuhan keluarga.

Berbicaralah dengan istrimu dari hati ke hati. Berilah ia nasehat dengan cara yang baik,sebab ia benar-benar membutuhkan bimbinganmu sebagai imamnya. Rasulullah bersabda, “Nasihatilah perempuan dengan cara yang baik! Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik!” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi)

Dengarkanlah keluhan-keluhannya dengan baik, jangan anggap remeh atau cuek, atau malah ditinggal tidur. Jangan lakukan itu. Sebetulnya, dengan menjadi pendengar yang baik baginya, itu sudah berarti engkau memberikan setengah solusi untuknya. Istrimu sudah terbantu. Beban hidupnya sudah berkurang separuhnya.

Mungkin ada atau bahkan banyak hal-hal yang engkau tidak berkenan atas istrimu. Tapi ketahuilah, istrimu tetap lebih baik dengan perempuan lain yang engkau puja puji. Cintanya telah dibuktikan tatkala ia mau menerima dirimu apa adanya – bahkan saat engkau bukan siapa-siapa. Kesetiaannya telah teruji tatkala ia ikhlas menjalani kehidupan yang susah di awal-awal pernikahan kalian. Istrimu mengabdikan dirinya kepadamu.

Engkau mengetahui semuanya tentang istrimu, baik dan buruknya, sehingga seakan keburukannya begitu banyak. Sementara engkau hanya menyaksikan bagusnya saja dari wanita lain, sedangkan keburukannya engkau tidak mengerti. Ingatlah firman Allah ini

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)

Mari selamatkan keluarga kita dari ketidakharmonisan, perselingkuhan, dan perceraian. Semoga terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Aamiin

( Konsultasi diasuh oleh Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Pengasuh Samara Center, Penulis buku HDBS)

1 comment: