Sunday, December 11, 2016

Suami Berikut Ini Allah Haramkan Masuk Surga

Assalamu'alaikum. Ustadz Baba Ali, mohon jawabannya mengenai suami yang membiarkan istrinya keluar rumah berpakaian super ketat dan pendek. Seringnya, kami sendiri yang malu menyaksikan istrinya keluar rumah berpakaian seperti itu. Terkadang juga tanpa sengaja, jakun-jakun kami jadi naik. Maklum, kami lelaki biasa. Kalau istri lagi tidak haid, kami bisa menyalurkan hasrat seksual dengan baik. Namun tatkala istri-istri kami datang bulan, kami merasakan ini masalah besar.

Tidak hanya istrinya, anak perempuannya yang masih tingkat SMP itu juga begitu. Pakaiannya sebelas dua belas dengan ibunya. Sementara suaminya (tetangga kami itu) justru enjoy saja dengan penampilan istrinya beserta anak gadisnya seperti itu.

Bagaimana pandangan islam mengenai tipikal suami seperti itu? Dan, kami sebagai warga, langkah apa yang harus kami lakukan?

Terimakasih!

(Hamba Allah, di Baxxxxx)

Jawab:

Bapak yang baik. Dalam islam, suami seperti itu disebut juga dengan suami dayyuts. Dalam kitab Al Mu’jam Al Wasith dijelaskan bahwa ad dayyuts adalah para lelaki yang menjadi pemimpin untuk keluarganya dan ia tidak punya rasa cemburu dan tidak punya rasa malu.

Beberapa perbuatan yang tergolong dayyuts adalah sebagai berikut:

Pertama, suami yang membiarkan istrinya, anak perempuannya, keluar rumah berpakaian dengan mempertontonkan aurat.

Kedua, suami yang membiarkan istrinya, anak perempuannya berjabatan tangan dengan lelaki yang bukan muhrimnya.

Ketiga, bapak yang membiarkan atau mendukung anak gadisnya pacaran dengan lelaki lain.

Keempat, suami yang membiarkan istrinya atau anak gadisnya bepergian sendirian tanpa ditemani mahromnya.

Kelima, suami yang membiarkan anaknya membaca majalah model, majalah playboy--playgirl, menonton film-film free seks, dan lainnya.

Keenam, suami yang suka melihat atau memperhatikan aurat wanita lain.

Baca Juga: "Cara Menghadapi Suami Pelit"

Dayyuts ini merupakan dosa besar, yang bahkan diancam oleh Allah SWT yakni haram baginya surga. 

Dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma dengan sanad marfu’ –sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, di mana beliau bersabda,


“Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad 2: 69. Hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)

Dalam hal ini, perempuan yang baik-baik wajib hukumnya menjauhi lelaki dayyuts. Namun, tatkala ia sudah menjadi suami kalian, maka nasihatilah dia dengan baik. Do'akan semoga Allah memberinya hidayah.

Begitupula halnya dalam kehidupan bermasyarakat. Tatkala ada sikap atau perbuatan oknum yang meresahkan khalayak ramai, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Pertama, utuslah seorang sesepuh dari warga atau seorang tokoh yang disegani terutama yang memiliki pengetahuan agama yang baik. Ajaklah si suami dayyuts tadi ke warung makan atau tempat yang dianggap strategis untuk membicarakan hal-hal tadi.

Kedua, berilah si suami dayyuts tadi sebuah buku yang menjelaskan bahaya dayyuts, atau pengetahuan agama lainnya.

Ketiga, do'akan si dayyuts tersebut. Semoga Allah memberinya petunjuk ke jalan yang lurus.

Ketika ketiga poin di atas sudah dilakukan secara berulang-ulang, namun ia tetap tidak menggubris atau malah memberikan reaksi negatif, maka sebaiknya diminta pergi secara terhormat. Saya kira ini lebih baik.

Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda,

"Barangsiapa membahayakan orang lain, maka Allâh akan membalas bahaya kepadanya dan barangsiapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allâh akan menyulitkannya.”
(HR. al-Hâkim dan al-Baihaqi)

Dari Abu Sa’id Sa’d bin Malik bin Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR. Baihaqi (VI/69)

Wallahu alam bisshowab!


(Dipandu langsung oleh Baba Ali Pakar Ketahanan Keluarga, Pengasuh Samara Center, Penulis buku "harmonis di dunia bersama di surga")

0 komentar:

Post a Comment