Bang Haji : Yang manis, siapa yang punya?
Isterinya : Yang punya, yang bertanya….
“Huhhh, mantaps.” Ujarku berkali-kali sembari menyeruput secangkir kopi, melahap beberapa buah kue mangkuk. Lantunan bang Haji lebih saya sukai dibanding setiap kali beberapa peserta seminar menanyakan,”Pak, banyak orang ngomong kalau menulis itu madesu, bagaimana pendapat anda?” Ada juga yang bilang,”Kagak menjanjikan. Apalagi orang indonesia lebih doyan tempe daripada buku.”
Hahaha. Belum nyoba sudah bisa meramal jauh ke depannya. Bahkan dengan gagah seakan lebih kuasa, lebih mengetahui daripada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah saja nggak pernah menakuti-nakuti hambaNYA. Nggak pernah ada dalam Al Qur’an kata-kata negatif, serupa ‘MADESU’ (Masa Depan Suram). Begitulah kita, yang kadang sangat kejam terhadap diri sendiri. Dengan begitu berani memvonis masa depan suram, miskin, kekurangan. Ah, berhentilah jadi peramal konyol.
Masalah pekerjaan. Apapun profesi anda siapa yang bisa menjamin masa depan anda cemerlang? Anda, orang tua, kekasih, tetangga, nggak ada yang bisa menjamin. Hanya atas kemurahan Allah-lah kita bisa hidup sukses, kaya, dan bahagia. Atau, siapakah yang berani menggaransi bahwa nasib anda akan buruk, melarat, dan malang lima atau sepuluh tahun yang akan datang? Kalau ada orang yang seperti itu, menjauhlah darinya. Dia adalah musuh yang nyata bagimu. Allah-lah yang mengatur kehidupan dan penghidupan kita. Yang perlu diperhatikan dengan baik adalah
Pengeluaran = Penghasilan, berarti kondisi siaga. Kencangkanlah ikhtiar.
Pengeluaran > Penghasilan, berarti mengkhawatirkan. Taubat dan bekerja keraslah.
Pengeluaran < Penghasilan, berarti baik. Bersyukur, dan ikhtiar.
Surplus, berarti sejahtera. Pertahankan!
Sekali lagi, 1000% saya tidak suka dengan peramal, berpikiran negatif terhadap hidupnya, sok tahu bahkan mendahului kuasa Tuhan. Ingatlah, bahwa Allah SWT sesuai dengan prasangka kita kepadaNYA. Bila kita berprasangka baik pada hidup ini, padaNYA, maka Dia pun akan memberikan penghidupan kepada kita sesuai dengan yang kita prasangkakan. Buktikanlah!
Sekali lagi, apapun profesi anda akan menjadikan masa depan anda suram, bila :
Profesi yang tidak baik : bandar miras dan obat terlarang, PSK, dan lainnya.
Profesi yang tidak benar : Pejudi, Pemaling, Pengibul, Penjagal, dan lainnya.
Anda tidak mencintai pekerjaan anda
Profesi yang tidak disukai
Saya perkuatkan kembali. Apapun profesi anda, semuanya kembali pada anda. Bila anda bersungguh-sungguh, maka anda akan mendapatkan hasil yang maksimal. Hasil yang maksimal itu bisa berupa uang, kehormatan, nama baik, keberkahan, kepuasan bathin, dan pengalaman berharga.
Menulis pun juga begitu. Ada 27 keajaiban menulis. Artinya, ada 27 manfaat menulis mulai dari sisi finansial, kesehatan, pendidikan, amal ibadah, sosial, dan lainnya. Apa saja itu semua?Lebih lengkapnya bisa dibaca pada buku “27 keajaiban menulis”. Insyaallah segera terbit.
Berhubungan dengan tema di atas, salah satu The Miracles of Writing adalah finansial. Menulis memberikan finansial yang banyak bagi yang mau bersungguh-sungguh. Manjadda wajada, itu kata nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia pasti mendapatkannya.
Bersungguh-sungguh menulis, maka akan didapatlah 27 keajaiban menulis itu sendiri. Salah satunya adalah DUIT.
JK Rowling, penulis buku Harry Potter, adalah seorang janda miskin di Inggris. Bahkan saking miskinnya, untuk menulis saja ia terpaksa menggunakan tissue. Dan, agar betah menulis di tempat yang nyaman, ada AC-nya, ia rela seharian di salah satu Cafe sederhana untuk menulis. Al hasil, setelah bukunya ditolak lebih dari 7 penerbit, ada penerbit kecil yang mau menerbitkan. Bloomsbury namanya. Dan,…..dan,…dan bukunya Best Selller Internasional. Lalu, ia pun dinobatkan sebagai perempuan TERKAYA di Inggris hingga saat ini mengalahkan ratu ellyzabet II. Anda saya rekomendasikan perlu merenungkan kisah dari JK Rowling. Hanya satu yang tidak saya anjurkan bahwa anda harus menjanda dan miskin dulu baru menulis. Hahaha. Lalu, betulkah menulis itu madesu?
Leo Tolstoy, penulis novel Anna Karenina. Hidup bahagia dan berkecukupan dengan anak dan isterinya juga berprofesi sebagai penulis.
Asma Nadia, penulis puluhan buku. Dan, puluhan buku pula yang sudah best seller. Mulai dari buku ‘Cinta Tak Pernah Menari’, ‘Aku Ingin Menjadi Isterimu’, hingga buku ‘Catatan Hati Seorang Isteri’. Bocorannya beliau, tak kurang 15 juta masuk rekening tiap bulannya. Wah, kalau sudah begini, masih madesu kah? Lumayan apa lumayan?
Dewi Lestari, alias Dee. Penulis novel supernova. Perempuan cantik berdarah medan ini sebelumnya adalah penyanyi, dan tergabung dalam grup Trio Kwek-Kwek (Hahaha). Yang benar, Trio RSD (Rida, Sita, Dewi). Novel “Supernova Satu:Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh”, dalam hitungan 35 hari laku 12.000 eksemplar. Novel selanjutnya Supernova edisi Petir, dikabarkan hendak dibeli putus oleh salah satu penerbit sebesar 1 milyar, namun ia tidak mau.
…………………….., penulis buku Jakarta Undercover. Buku ini dibeli putus oleh salah satu penerbit besar dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung, yakni 400 juta rupiah.
Habiburrahman, alias Kang Abik. Penulis alumnus ilmu hadist dari Al Azhar University, Kairo, ini juga melesat dengan banyak karya-karyanya, diantaranya novel Ayat-Ayat Cinta (AAC), Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Tidak main-main, bocorannya nih khusus novel AAC saja mampu meraup 1,5 Milyar.
Hilman ‘Lupus’ Hariwijaya. Penulis buku Lupus. Sosok lupus, di jtahun 1990-an, sempat menjadi ikon anak muda. Buku ini terdiri dari 30 serial, dan sudah laku jutaan copy eksemplar. Bila diuangkan, jumlahnya miliaran rupiah.
Begitupula dengan penulis-penulis lainnya: Helvi Tiana Rosa (Sang Founding Father FLP), Maimon Herawati (alias Muthmainnah), Ali Margosim Chaniago, Arul Khan, Afifah Afra (Alias Yeni Mulati), Agus M Irkham, Jazimah Al Muhyi, dan ada puluhan nama lainnya.
Kembali ke lantunannya Bang Haji tadi.
Bang Haji : Yang manis, siapa yang punya?
Isterinya : Yang punya, yang bertanya….
Anonimnya sebagai berikut:
Bang Haji : Yang sukses, siapakah dia?
Saya : Dialah, yang bersungguh-sungguh….
Bang Haji : yang madesu, siapakah dia?
Saya : yang malas, setengah hati, sekedar ikut-ikutan, penggembira, suka celoteh, banyak alasan, sok tahu, dan lain sebagainya….
(Ditulis oleh Ali Margosim, Penulis, dan Trainer)
0 komentar:
Post a Comment