Kedua, Rasulullah menghendaki
umatnya kaya. Masih ingatkah kita pada usia 18
tahun, usia yang teramat muda, Muhammad muda telah dijuluki sebagai
wirausahawan muda terkaya di jazirah arab, kemudian di usia 25 tahun menikah
dengan memberikan mahar 180 Milyar. Setelah menikah Beliau dan isterinya
khadijah sangat terkenal sebagai eksportir dan importir handal dan tangguh di
kawasan arab saat itu. Dengan demikian bila ada orang yang mengatakan bahwa
Nabi SAW saja juga miskin adalah sebuah fitnah besar. Dan, saya lebih suka
menyebutnya sebagai propaganda penyesatan sejarah. Siapa lagi dalangnya, kalau
bukan mereka mereka yang memusuhi Allah dan RasulNYA. Bacalah Qur’an Surat Al
Baqarah ayat 120.
Di
era kenabian, pada fase ketiga (40-63 tahun), Rasulullah membelanjakan semua
hartanya untuk ad dakwah ini. Jadi
saudaraku, penopang dakwah itu adalah ekonomi yang kuat. Nah, inilah tugas kita
hadir di sini.
Allahu akbar! Allahu
akbar! Allahu akbar!!!
Saudaraku,
Rasulullah menghendaki kita kaya. Dengan ekonomi yang kuat, kita bisa membantu
banyak orang lain, menyelamatkan izzah
saudara kita yang miskin dari sikap peminta-peminta. Walau materi bukan
segala-galanya, tapi dengan materi segala-galanya bisa berjalan dengan baik.
Begitupula halnya dengan dakwah. Mulai dari dakwah fardiyah hingga kenegaraan
butuh biaya. Dengan kaya, kita bisa banyak berbagi. Rasulullah SAW bersabda. “Yadul ‘ulya khairun minal yadis shufla.”
Tangan yang di atas jauh lebih baik daripada
tangan yang di bawah.
Ketiga,
kekayaan itu harus pada orang yang tepat.
Saudaraku, kekayaan itu bak sebuah pedang. Sebuah pedang itu akan memberikan
kemamfaatan bila dipegang oleh pendekar berhati baik, namum bila sebaliknya,
maka diujung pedang itulah aliran darah orang-orang yang tak berdosa dialirkan.
Bila kekayaan itu di tangan orang yang baik, maka akan digunakanlah untuk
kemaslahatan yang baik, untuk membangun umat. Bukan untuk memenggal umat.
Semisal membantu sesama, membangun gedung pendidikan, masjid, beasiswa, biaya
safari dakwah, biaya politik agenda dakwah, dan lain lain sebagainya.
Oleh
sebab itulah saudaraku, Allah SWT melarang hambaNYA berpangku tangan. Melarang
berputus asa. Mengharamkan tindakan curang. Allah SWT menganjurkan hambaNYA
untuk bekerja keras. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al Jumu’ah ayat 10.
“Apabila telah ditunaikan sholat, maka
bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
sebanyak-banyaknya. Supaya kamu beruntung.”
Keempat,
memperbesar peluang ibadah.
Para
sahabat berlomba-lomba menjadi yang terbaik dengan kekayaannya yang
disumbangkan untuk dakwah dan umat ini. Daftar Kekayaan Para Sahabat Rasulullah
SAW:
Kekayaan
Umar bin Khattab RA
- Mewariskan 70.000 properti (ladang pertanian) seharga @
160 juta. Total semuanya adalah Rp 11,2 Triliun.
- Cash
flow per bulan dari properti = 70.000 x 40 juta = 2,8 Triliun/tahun atau 233
miliar/bulan.
- Simpanan
= hutang dalam bentuk cash
Kekayaan Utsman bin Affan
- Simpanan uang = 151 ribu dinar plus 1000 dirham
Kekayaan Utsman bin Affan
- Simpanan uang = 151 ribu dinar plus 1000 dirham
- Mewariskan
properti sepanjang wilayah Aris dan Khaibar (diperkirakan diatas 250 Triliun)
- Beberapa
sumur senilai 200 ribu dinar (Rp 240M)
Kekayaan
Zubair bin Awwam RA
- 50
ribu dinar (60M)
- 1000
ekor kuda perang
- 1000
orang budak
Kekayaan
Amr bin Ash ra
- 300 ribu dinar (360M)
- 300 ribu dinar (360M)
Keakayaan
Abdurrahman bin Auf ra
- Melebihi
seluruh kekayaan para sahabat
- Dalam
satu kali duduk pada masa Rasulullah SAW, Abdurrahman bin auf berinfak sebesar
64 Milyar (40 ribu dinar)
- Bersedekah
pada masa Rasulullah dengan setengah hartanya yaitu 4 ribu dinar. Setelah
Rasulullah meninggal, ia menyedekahkan 40 ribu dinar. Lalu kembali bersedekah
40ribu dinar. Lalu menyumbangkan 500 ekor kuda buat jihad fisabilillah,
kemudian 500 ekor kuda lagi.
Bukan
hanya sahabat utama yang kaya, namun juga rakyatnya hidup berkecukupan.
Pada
masa Umar bin Khattab ra (10 tahun bertugas) :
- Mu’adz
bin Jabbal menuturkan di Yaman sampai kesulitan menemukan seorang miskin pun
yang layak diberi zakat (Al amwal, hal 596).
- Mampu
menggaji semua guru di Madinah masing-masing 15 dinar atau 18 juta/bulan
(Ash-Shinnawi, 2006).
Pada
masa Ummar bin Abdul Aziz ra (3 tahun bertugas) :
- Yahya
bin Sa’id sang petugas zakat berkata,”Ketika hendak membagikan zakat, saya
tidak menjumpai seorang miskin pun. Umar bin Abdul Aziz telah menjadikan setiap
individu rakyat pada waktu itu berkecukupan.” (Ibnu Abdil Hakim, siroh Umar bin
Abdul Aziz, hal 59)
- Surat
Gubernur Basrah, “Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir
mereka akan menjadi takabbur dan sombong.” (Al amwal, hal 256)
Allahu akbar! Allahu
akbar! Allahu akbar!!!
Wahai
kader Rasulullah, bukankah antum
sudah mengetahui bahwa Allah SWT telah memilih kita sebagai khalifah di muka
bumi ini? Khalifah dalam bahasa kita adalah pemimpin. Kita dipilih untuk
memimpin dunia ini. Memimpin dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya
adalah ekonomi. Dari program RBS ini kita ingin melahirkan para entrepreneur
tangguh dan sholeh. 10 atau 20 tahun ke depan insyaallah akan muncul berbagai
industri baru, pabrik pabrik baru, pasar-pasar islam yang megah dan besar, yang
menjadi leader perekonomian dunia. Dan, mereka adalah antum antum semua. Sudah
waktunya macan raksasa kita bangunkan! Sudah saatnya islam kembali memimpin
pentas perekonomian dunia.
Allahu akbar...! Allahu
akbar.....! Allahu akbar.........!!!
( Ali Margosim, Penulis buku "Lelaki Yang Mengendarai Angin", 18
Maret 2013)
0 komentar:
Post a Comment