Seorang penulis pada hakekatnya adalah seorang penyeru. Dalam Al qur’an disebut sebagai Adda’a (da’i), yang berarti sang penyeru. Orang-orang yang menyampaikan kebenaran. Mencegah dari kemungkaran, kebohongan, isu dan fitnah. Manakah lebih baik orang yang mengajak kepada kebaikan, ataukah orang yang menjerumuskan kita kepada kejahatan? Semua orang berhak memilih, yang lebih baik adalah yang mengajak kepada kebaikan. Tapi sayangnya, hanya sedikit orang yang selaras antara perkataan dengan perbuatannya.
Ruh dari kebaikan adalah cinta, sementara ruh dari kejahatan adalah nafsu. Oleh karena itu saudara, sejatinya para penulis itu adalah para penyeru kebaikan.dan, kebaikan itu adalah cinta.
Seorang penulis mendarma baktikan cintanya kepada Tuhan, pasangan, dan sesama lewat tulisan-tulisannya yang menggugah. Ia tebarkan cinta, seperti seorang kekasih meniupkan aroma kembang melatih kepada pasangannya. Cinta itu menghampiri banyak orang, tak kenal waktu dan tempat. Dimana pun dan kapan pun, ia terus menyebar cinta.
Cinta itu berupa ilmu pengetahuan, nasehat alias petuah-petuah agama, biographi, harapan, dan wawasan duniawi. Buah dari kecintaan itu adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang berkualitas, benar pemahamannya, tinggi budi pekertinya, dan penuh kreatifitas. Selanjutnya, terciptalah keluarga-keluarga teladan, masyarakat madani, muncullah pemimpin-pemimpin yang sholeh, iklim perpolitikan yang sehat dan santun, dan terwujudlah negara yang aman dan makmur dalam lindungan Allah swt.
Cinta-lah yang menggerakkan seorang Ibnu Taimiyah menulis puluhan buku, aktivis penjara ke penjara, berdakwah tanpa lelah, diusir dan penderitaan dalam pengasingan menjadi hal yang biasa, menjadi panglima perperangan, setelah menang dari perperangan mendapat perlakuan tidak adil dari raja lalim tidak membuat beliau kapok dan sakit hati. Ia melakukan semua itu atas dasar cinta, mengabdikan dirinya sepenuh untuk Allah swt lewat karya, dakwah, dan perang. Lihatlah karya-karya beliau yang sangat mengagumkan, ada 500 buku yang telah beliau tulis, diantaranya:
- Risalatul Furqan Bainal Wal Bathil
- Ma’alimul Ushul
- At Tibyan Fi Nuzulil Quran
- Al Washyiyah fiddin wad dunya
- Risalatun Niyyah Fil ‘Ibadat
- Risalatur ‘Ursyi, hal Huwa Qurrayun Am La?
- Al Washyiyah al Kubra
- Al Iradah wal Amru
- Al Aqidah al Washithiyah
- Al Munadzorah fil’ Akidatil Washithiyah
- Al Aqidah al Hamawiyah al Kubra
- Risalatun fil Istighotsah
- Al Aklil fil Mutashabih wat Ta’wil
- Risalatul Halal
- Risalatun fi Zirayati Baitil Maqdis
- Risalatun fi Maratibil Iradah
- Risalatun fil Qoda’ wal Qodar
- Risalatun fil Ihtijaj bil Qodar
- Risalatun fi Darajatil Yaqin
- Kitabu Bayanil Huda Minad Dlolal fi Amril Hilal
- Risalatun fi Sunnatil Jum’ah
- Tafsirun Ma’udzatain
- Risalatun fil ‘Uqud al Muharramah
- Risalatun fi Ma’nal Qiyas
- Risalatun fis Sima’ war Raqsi
- Al Kalam ‘Alal Fithrah
- Al Ajwibah ‘An Ahadiitsil Qusshash
- Raf’ul Hanafi Yadaihi fish Sholat
- Manasikul Hajji
- Al Furqon Baina Auliya-ir Rahman wa Auliyaisy Syaithan
- Al Washithah Bainal Khalqi wal Haqqi
- Raf’ul Malam ‘An Aimmatil A’lam
- Kitabut Tawassul Wal Wasilah
- Jawabu Ahlil ‘Ilmi Iman bi Tahqiqi Ma-Akhbara-bihi Rasulullah Min Anna “Qul Huwallahu ahad” Tu’dilu Tsulutsal Quran
- Al Jawabush Sholih Liman Baddala Dinal Masih
- Ar Risalah Al Ba’labakiah
- Al Jawami’ fis Siyasatil Ilahiyah wal Ayat an Nabawiyah.
- Tafsiru Suratin Nuur
- Kitabus Shorim al Maslul ‘Ala Syatimirrasul
- Takhjilu Ahlil Injil
- Al Mas-alah an Nashiriah
- Al ‘Akidatut Tadmiriah
- Iqtidlo-us Shirathil Mustaqim wa Mujanabatu Ashhabil Jahim
- Kitabur Raddi ‘Alan Nashara.
- Idem
- Mas-alatul Kanais
- Al Kalam ‘Ala haqiqatil Islam wal Iman
- Al ‘Akidatul Marakishiyah
- Mas-alatul ‘Uluwwi
- Naqdu Ta’siisil Jahamiah
- Sujudul Qur’an
- Sujudus Sahwi
- Auqatin wan Niza’ fi Dzawamil Asbab wa Ghairiha
- Ushulul fiqhi
- Al Farqul Mubin Bainath Thalaq wal Yamin
- Masalatul Hal bit Thalaq
- Al Fatawa
- As Siyasah Asy Syari’iyah
- Jawami’ul Kalam ath Thayyib fil Ad’iyah wal Adzkar
- Risalatul ‘Ubudiyah
- Risalatul Tanawwu’il ‘Ibadat
- Risalatun fi Ziyaratil Qubur wal Istinjad bin Maqbur
- Risalatul Madzalim Al Musytarikah
- Risalatul Hasbah fil Islam
0 komentar:
Post a Comment